HOME

Senin, 12 September 2011

Dua Wakil Gagal di Final

JAKARTA, Kompas.com — Kedua wakil Indonesia gagal meraih gelar juara di turnamen Yonex Chinese Taipei Open Grand Prix Gold 2011. Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir gagal menyumbang gelar di nomor ganda campuran, Minggu.
Di final, Tontowi/Liliyana yang diunggulkan di tempat pertama gagal mengatasi perlawanan ganda Korea Selatan, Ko Sung Hyun/Eom Hye Won. Mereka kalah rubber game,  22-24 21-16 17-21.

Game pertama dan kedua berlangsung ketat dengan angka yang tipis, 22-24 dan 21-16. Di game ketiga kedua pasangan ini kembali saling berkejaran. Tontowi/Liliyana sempat tertinggal 8-10 sebelum menyodok 11-10.
Ko/Eom kemudian mampu menyodok 15-13 bahkan 18-14. Tontowi/Liliyana berhasil mempertipis hingga 17-19. Namun, akhirnya mereka menyerah 17-21.
Ini kegagalan kedua Tontowi/Liliyana menjuarai Taiwan Terbuka. Di final Taiwan Terbuka tahun lalu, Tontowi/Liliyana dikalahkan pasangan senior mereka, Hendra AG/Vita Marissa di babak final.

Sementara itu, di nomor ganda putri, Meiliana Jauhari/Greysia Polii juga gagal di final karena harus mengundurkan diri. Greysia/Meiliana mundur saat kedudukan 21-17, 18-21, 0-2. Pasangan ganda putri Greysia Polii/Meiliana Jauhari harus menyerah pada kedudukan 0-2 di gim ketiga final ganda putri Taipei Open Grand Prix Gold 2011 setelah Greysia mengalami cedera pada bahu kanannya. Dengan demikian, pasangan Korea Selatan, Ha Jung-eun/Kim Min-jung keluar sebagai juara.
Greysia terjatuh saat berusaha mengambil bola pada kedudukan 15-12. Saat itu, ia refleks menahan badan dengan tangan kanannya dan berusaha langsung berdiri. Saat itulah diduga ligamen tangan kanan Greysia mengalami cedera.
"Sebetulnya saya tidak boleh menahan badan dengan tangan. Namun, saya refleks ingin mengambil bola, jadi tidak bisa dihindari. Saat jatuh, saya hanya mendengar bunyi dari tangan saya, entah itu tulang atau otot, saya tidak tahu," ungkap Greysia seusai pertandingan.
Sang pelatih, Paulus Firman, juga mengatakan, Greysia sudah mencoba untuk bangkit dan menahan rasa sakitnya, tetapi akhirnya diputuskan mengakhiri pertandingan untuk menghindari cedera yang lebih parah.
"Tadi sudah coba disemprot penahan rasa sakit, tetapi hanya bertahan sebentar dan sesudahnya saya tidak bisa menahan sakitnya," kata Greysia, yang kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Sebetulnya, pada gi pertama, Greysia/Meli bermain dengan baik. Mereka terus melancarkan serangan ke arah pertahanan Ha/Kim. Pasangan Indonesia ini juga memiliki pertahanan yang sangat rapat. Beberapa kali mereka jatuh bangun mengembalikan bola sulit yang dilancarkan pasangan Korsel.
Namun, setelah Greysia terjatuh, Greysia/Meli tak kuasa menahan laju pasangan Korsel itu. "Setelah jatuh, pasti ada perbedaan dari pola permainan Greysia, dari yang awalnya mengontrol permainan dan memimpin terus, setelah jatuh situasinya berubah," ujar Paulus.
Sementara itu, Ha/Kim mengaku tidak menyangka cedera yang dialami Greysia begitu parah hingga harus menyerah pada gim ketiga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar